Sabtu, 16 November 2013

Analisa Kasus Pemuda dan Sosialisasi

Analisa Kasus : 
Medan, (Analisa). Kasus dua pemuda dirampok oleh orang tak dikenal di Jalan Tanjung Selamat Desa Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang tepatnya di depan Masjid Jamik ternyata tempat kejadian perkaranya (TKP) nya bukan wilayah hukum Delitua, tapi wilayah hukum Sunggal. Hal itu disampaikan Kapolsek Delitua Kompol Bakhtiar Marpaung melalui Kanit Reskrim Iptu Martualesi Sitepu di Mapolsek Delitua, Rabu (12/6).
Menurutnya, pada Senin (10/6) sekira pukul 02.30 WIB telah terjadi kasus pencurian kekerasan di Jalan Tanjung Selamat tepatnya di depan Masjid Jamik Kabupaten Deliserdang yang ternyata lokasinya di wilayah hukum Sunggal, terhadap korban masing-masing Sahat Panapotan (21) warga Jalan Plamboyan Raya Komplek Plamboyan House Kelurahan Tanjung Selamat Medan Tuntungan dan Deni (20) warga Komplek Puri Anom Pancur Batu.
Di mana pada saat itu sekira pukul 02.00 WIB, korban pulang kerja dari kafe mitra Jalan Setia Budi Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan dengan mengendarai sepeda motor Vario warna merah menuju pulang kerumah. Namun di Jalan Tanjung Selamat tepatnya di depan Masjid Jamik, dari arah belakang korban, ada dua orang laki-laki tak dikenal dengan postur tegap separuh baya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J warna Hitam, nomor plat tidak diketahui langsung memepet korban sambil menyuruh korban berhenti dan menodongkan senjat api jenis shof gun.
Ketika itu korban mau mengelak tapi terjatuh, lalu pelaku turun dari sepeda motor sambil berkata “jangan kalian dekat”. Setelah itu pelaku membawa sepeda motor korban ke arah Pajak Melati.
Pada Senin (10/6) sekira pukul 15.00 WIB, korban membuat laporan ke Polsek Delitua. Tapi tidak diterima karena tidak membawa BPKB, namun pada Selasa (11/6), korban membawa BPKB untuk membuat laporan dan diterima Aiptu Samsul Bahri Bangun, Ka SPK B. “Namun dia mengarahkan untuk membuat laporan ke Polsek Sunggal, karena TKP di wilayah hukum Polsek Sunggal,” ungkap Martualesi. (bara)


Argumentasi:
Saya rasa kejadian ini patut sebagai contoh untuk para pemuda diIndonesia, karena di era jaman sekarang ini banyak para pemuda yang lalu lalang dijam malam. Ini malah mengundang para penjahat untuk memangsa korban untuk mengambil barang yang korban bawa. Apalagi kondisi atau TKP itu sedang sepi, pelaku makin mudah untuk merampok korban. jika si korban tidak memberi pelaku yang diminta, nyawa menjadi taruhannya.
Sebaiknya di setiap daerah harus menyelenggarakan siskamling di setiap malam. Mungkin ini akan menjadi menurunnya angka kejahatan dimalam hari.


Sumbernya (klik disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar