Analisa Kasus :
Medan, (Analisa). Kasus dua pemuda dirampok
oleh orang tak dikenal di Jalan Tanjung Selamat Desa Tanjung Selamat
Kabupaten Deliserdang tepatnya di depan Masjid Jamik ternyata tempat
kejadian perkaranya (TKP) nya bukan wilayah hukum Delitua, tapi wilayah
hukum Sunggal. Hal itu disampaikan Kapolsek Delitua Kompol Bakhtiar
Marpaung melalui Kanit Reskrim Iptu Martualesi Sitepu di Mapolsek
Delitua, Rabu (12/6).
Menurutnya, pada Senin (10/6) sekira pukul 02.30 WIB telah terjadi
kasus pencurian kekerasan di Jalan Tanjung Selamat tepatnya di depan
Masjid Jamik Kabupaten Deliserdang yang ternyata lokasinya di wilayah
hukum Sunggal, terhadap korban masing-masing Sahat Panapotan (21) warga
Jalan Plamboyan Raya Komplek Plamboyan House Kelurahan Tanjung Selamat
Medan Tuntungan dan Deni (20) warga Komplek Puri Anom Pancur Batu.
Di mana pada saat itu sekira pukul 02.00 WIB, korban pulang kerja
dari kafe mitra Jalan Setia Budi Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan
Medan Tuntungan dengan mengendarai sepeda motor Vario warna merah menuju
pulang kerumah. Namun di Jalan Tanjung Selamat tepatnya di depan Masjid
Jamik, dari arah belakang korban, ada dua orang laki-laki tak dikenal
dengan postur tegap separuh baya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha
Mio J warna Hitam, nomor plat tidak diketahui langsung memepet korban
sambil menyuruh korban berhenti dan menodongkan senjat api jenis shof
gun.
Ketika itu korban mau mengelak tapi terjatuh, lalu pelaku turun dari
sepeda motor sambil berkata “jangan kalian dekat”. Setelah itu pelaku
membawa sepeda motor korban ke arah Pajak Melati.
Pada Senin (10/6) sekira pukul 15.00 WIB, korban membuat laporan ke
Polsek Delitua. Tapi tidak diterima karena tidak membawa BPKB, namun
pada Selasa (11/6), korban membawa BPKB untuk membuat laporan dan
diterima Aiptu Samsul Bahri Bangun, Ka SPK B. “Namun dia mengarahkan
untuk membuat laporan ke Polsek Sunggal, karena TKP di wilayah hukum
Polsek Sunggal,” ungkap Martualesi. (bara)
Argumentasi:
Saya rasa kejadian ini patut sebagai contoh untuk para pemuda diIndonesia, karena di era jaman sekarang ini banyak para pemuda yang lalu lalang dijam malam. Ini malah mengundang para penjahat untuk memangsa korban untuk mengambil barang yang korban bawa. Apalagi kondisi atau TKP itu sedang sepi, pelaku makin mudah untuk merampok korban. jika si korban tidak memberi pelaku yang diminta, nyawa menjadi taruhannya.
Sebaiknya di setiap daerah harus menyelenggarakan siskamling di setiap malam. Mungkin ini akan menjadi menurunnya angka kejahatan dimalam hari.
Sumbernya (klik disini)
Sumbernya (klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar