Masyarakat
terbentuk dari individu-individu. Individu individu yang terdiri dari berbagai
latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri
dari kelompok-kelompok social. Dengan adanya atau terjadinya kelompok social
ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat yang berstrata.
Mastyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah
teratur dan boleh dikatakan stabil, sehubungan dengan ini dengan sendirinya
masyarakat merupakan kesatuan yang pembentukanya mempunyai gejala yang sama.
Individu dan
masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa:
- Manusia di pengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
- Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bias menyebabkan perubahan besar masyarakat(berdasarkan pengaruhnya).
Manusia
sebagai mahluk social yang selalu mumahami perubahan social.
Istilah
statifikasi atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang
berarti LAPISAN, Karena itu social stratification sering di terjemahkan dengan
pelapisan masyarakat
Pritim A.
Sorokin memberikan definisi pelapisan masyarakat sebagai berikut: “ pelapisan
masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarchis)”.
Batasan yang
ditemukan oleh theodorson dkk. Di dalam dictionary of sociologi dikatakan
sebagai berikut: “pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative
permanen yang terdapatdi dalam sistem social (dari kelompok kecil sampai ke
masyarakat) di dalam perbedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.
- PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian
dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin dampaknya menjadi
dasar dari seluruh system social masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan
sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan.
Ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan
yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata mata adalah di
tentukan oleh system kebudayaan itu sendiri, dalam hubunganya dengan pembagian
pekerjaan pun setiap suku bangsa memiliki cara tersendiri.
Didalam
organisasi masyarakat primitive dimana belum mengenai tulisan pelapisan
masyarakat itu sudah ada, hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
- Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan- perbedaan hak dan kewajiban.
- Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
- Adanya pembagian kerja di dalam itu sendiri, dll.
Pendapat
tradisional tentang masyarakat primitive sebagai masyarakat yang komunistis
yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi
primitif bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif
kolektif.
Bilamana di
dalam beberapa suku perbedaan ekonomi begitu kecil dan kebiasaan tolong-menlong
secara timbal balik mendekati system komunisme.
- TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
- Terjadi dengan sendirinya
Proses ini
berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Tetapi berjalan
secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang
tumbuh dengan sendirinya.
- Terjadi dengan disengaja
System
pelapisan yang disusun dengan sengaja ditunjukan untuk mengajar tujuan bersama,
wewenang dan kekuasaan secara jelas dan tegas diberikan kepada seseorang. Maka
di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang
di tempat mana letak kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu
organisasi baik secara vertical dan horizontal. Di salam sistem organisasi yang
disusun dengan cara ini mengandung dua sistgem, ialah:
1)
System fungsional: merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya
berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajad.
2)
System skalar: merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari
bawah keatas (vertikal).
Tetapi
sebenarnya terdapat pula kelemahan yang disebabkan system yang demikian itu.
1)
Karena organisasi tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga sering terjadi
kelemahan di dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat.
2)
Karena organisasi tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga membatasi
kemampuan individual yang sebenarnya mampu tetapi karena kedudukanya yang
mengangkat maka tidak memungkinkan untuk mengambil inisiatif.
- PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
Menurut
sifatnya, maka system pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi:
- System pelapisan masyarakat yang tertutup.
Di dalam
system ini pemindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik keatas
maupun kebawah tidak mungkin terjadi. Kecuali ada hal-hal yang istimewa, di
dalam sistem ini satu satunya jalan untuk dapat menjadi anggota dari suatu
lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Sistem ini bisa kita temui
misalnya di india yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. Sebagaimana kita ketahui
masyarakat terbagi kedalam:
-
Kasta brahmana: merupakan kastadari golongan pendeta dan merupakan kasta
tertinggi
-
Kasta ksatria: merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang
dipandang sebagai lapisan kedua.
-
Kasta waisya: merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai
lapisan menengah ketiga.
-
Kasta sudra: merupakan kasta dari golongan rakyat jelata.
-
Pria: adalah golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta. Yang termasuk
golongan ini misalnya kaum gelandangan, peminta dan sebagainya.
- Pelapisan masyarakat yang terbuka
Didalam
sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan intuk
jatuh ke lapisan yang ada dibawahnya atau naik kelapisan yang ada di atadnya.
Sistem ini seperti yang terdapat pada Negara kita Indonesia yang setiap orang
diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan
kemampuan untuk itu. Tetapi disamping itu orang juga dapat turun dari
jabatannya bila tidak mampu mempertahankanya.
Status
(kedudukan) yang diperoleh berdasarkan usaha sendiri disebut “achieve status”.
Dalam
hubungan pembangunan masyarakat, sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
sangat menguntungkan. Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk
bersaing dengan yang lain.
- BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Bentuk
konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam, ada yang membagi
pelapisan masyarakat sebagai berikut ini:
- Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class).
- Masyarakat terdiri dari tiga kelas yaitu kelas atas (upper class), kelas menengah (middle clas), dan kelas bawah (lower class).
- Sementara itu ada pula yang sering kita dengar kelas menengah kebawah (lower middle class).
Orang yang
dapat menduduki lapisan atauistilah lainya menggunakan kelas tertentu
disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya: keturunan, kecakapan, pengaruh,
kekuatan, an sebagainya.
Dapat
disimpulkan bahwa ukuran dan kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan
anggota-anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan social adalah sebagai
berikut:
- Ukuran kekayaan: ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran, barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, termasuk kedalam lapisan sosial teratas
- Ukuran kekuasaan: barang siapa yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang besar, menempati lapisan social teratas.
- Ukuran kehormatan: ukuran kehormatan mengkin terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani atau dihormati mendapatkan lapisan social teratas.
- Ukuran ilmu pengetahuan: ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Ukuran ini kadang-kadang menyebabkan menjadi negative, karena ternyata bahwa bukan ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar sarjananya. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar walaupun secara tidak halal.
Ukuran-ukuran
tersebut di atas tidaklah bersifat limitative (terbatas), tetapi masih ada
ukuran-ukuran lainnya yang dapat dipergunakan.
KESAMAAN
DERAJAD
Sifat
perhubungan antar manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbale
balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak
dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.
Beberapa hak dan kewajiban penting di tetapkan dalam undang-undang (konstitusi)
sebagai hak dan kewajiban asasi. Didalam susunan Negara modern hak-hak dan
kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh undang undang dan menjadi hokum
positif. Undang-undang tersebut berlaku sama setiap orang tanpa terkecualinya
dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajad dan ini dijamin oleh
undang-undang.
PERSAMAAN HAK
Adanya
kekuasaan Negara seolah-olah hak individu lambat laun disarankan sebagai
sesuatu yang mengganggu, karena itu mana kekuasaan Negara itu berkembang,
terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah pula
luas batas hak-hak yang dimiliki individu itu.
PERSAMAAN DERAJAD DI INDONESIA
Dalam
undang-undang dasar 1945 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan dengan
adanya persamaan derajad dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya secara
jelas. Republic Indonesia menganut asas bahwa setiap warganegara tanpa
kecualinya memiliki kedudukan yang sama dalam hokum dan pemerintahan, dan ini
sebagai konsekuensi prinsip dari kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan.
Hokum dibuat dimaksudkan untuk melindungidan mengatur masyarakat secara umum
tanpa adanya perbedaan.
ELITE
DAN MASSA
- Elite
Dalam
masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan,
sebaliknya dalam masyrakat tertentu penduduk tidak di ikut sertakan. Berbicara
masalah elite adalah berbicara masalah kepemimpinan.
- Pengertian
Dalam
pengertian yang umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat
menempati kedudukan tertinggi. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite
dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial
yang terpenting, yaitu posisi tinggi dalam ekonomi, pemerintahan aparat
kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerja-pekerja dinas.”
Tipe
masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat
industri watak elitenya berbeda sekali denga watak elite masayarakat primitif.
Dalam sutau lapisan masyarakat tertentu ada sekelompokkecil yang mempunyai
posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh besar dalam mengambil berbagai
kebijaksanaan. Para pemuka pendapat inilah yang memiliki posisi kunci dan
memilik status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakat.
- Fungsi Elite Dalam Memegang Strategi
Dalam suatu
kehidupan sosial yang tertatur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih
sempit, selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan suatugolongan
tersendiri sebagai satu golongan yang terpenting. Penentuan golongan
minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan yang
dilancarkan dalam kehidupan masa kini.
Kelompok
minoritas yang mempunyai nilai secara sosial ini berkembang sejalan
denganperkembangan fungsional dalam suatu masyarakat. Ada dua kecenderunag
untuk menentukan elite dimasyarakat : pertama menitikberatkan pada fungsi
sosial dan kedua pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kedua
kecenderungan ini menurut Parson yaitu elite eksternal.
Elite
internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan
dengan perasaan tertentu dalam keadaan tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa.
Sedangkan elite eksternal meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi, berhubungan
dengan problem yang memperlihatkan sifat yang keras, masyarakat lain atau masa
depan yang tak tentu.
Didalam
masyarakat heterogen tentu banyak nilai yang dijadikan anutan karena setiap
golongan atau suku bangsa memiliki kebiasaan atau kubudayaan atau adat istiadat
sendiri-sendiri. Disini para elite harus dapat menyesuaikan dirinya dalam
menguasai masyarakat. Apa yang harus di perhatikan para elite antara lain:
tujuan yang hendak dicapai, penyesuaian diri, integrasi, memperhatikan serta
memelihara norma yang berlaku dan memperhatikan kepemimpinan.
Tujuan yang
dicapai haruslah terikat dan merupakan tujuan bersama dalam menyesuaikan diri
terutama bagi elite baru dapat membantunya secara efektif dalam mengarahkan
masyarakat dalam mencapai tujuannya. Sehubungan dengan fungsi yang harus
dijalankan oleh elite dalam memegang pimpinan ia harus dapat mangetur strategi
yang tepat.
Elite dari
segala elite dapatlah menjalankan fungsinya dengan mengajak para elite memegang
strategi di tiap bidangnya untuk bekerja sebaik-baiknya. Kecuali itu dimanapun
juga para elite pemegang strategi tersebut mempunyai prinsip yang sama dalam
menjalankan fungsi pokok maupun fungsi yang lain.
- Massa
- Istilah massa di pergunakan untuk menujukan suatu pengelompokan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal merupakan crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengan hal-hal yang lain.
Massa
diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya
mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional .
- Hal-hal yang terpenting dalam massa :
- Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari posisi kelas yang berbeda.
- Massa merupakan kelompok yang anonim atau lebih tepat tersusun dari individu yang anonim.
- Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman dari para anggotannya.
- Peranan individu-individu didalam massa penting sekali, kenyataan nya massa adalah terdiri dari individu-individu yang menyebar secara luas diberbagai kelompok-kelompok dan kebudayaan setempat. Dengan pengertian yang demikian massa bisa dipandang sebagai individu-individu yang terlepas dan terpisah, yang menghadapi obyek-obyek atau arena kehidupan yang menarik perhatian.
- Masyarkat dan Massa
Dari
karakteristik yang singkat ini bisa dikatakan bahwa massa merupakan gambaran
kosong dari suatu masyarakat atau persekutuan. Lebih lanjut bisa dilihat
perilaku massa hanya oleh karena ia tidak di ciptakan malalui aturan atau
pengaharapan. Dalam hal ini massa lebih mirip dengan Crowd.
Kenyataan
ini bahwa individu di dalam massa lebih cenderung bertindak atas kesadaran diri
sendiri, Ia cenderung merespons obyek-obyek yang menarik atas dasar impuls yang
dibuatnya.
- Hakekat dan Perilaku Massa
Secara
paradoksial perilaku massa terletak pada garis aktivitas individual dan buka
pada tindakan bersama. Sekalipun merupakan suatu himpunan bergaris-garis
tindakan yang individual, bisa jadi amat penting artinya. Jika garis-garis ini
bersatu bisa menjadi dampak yang luar biasa, seperti yang ditunjukan efek
lembaga-lembaga sebagai pertukaran dari massa.
- Peranan Elite Terhadap Massa
Elite
sebagai minoritas yang memiliki kualifikasi tertentu yang eksistensinya sebagai
kelompok tertentu dan berperan dalam masyarakat, dan diakui legal
keberadaan nya, dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok penentu.
Dalam
kenyataannya elite kita lebih tersebar, jankauannya lebih luas tetapi bersifat
umum. Kita mengenal adanya kelompok penguasa merupakan golongan elite yang
berasal dari kondisi di massa lampau.
Kelompok
elite penguasa ini tidakmendasarkan diri pada fungsi-fungsi sosial, tetapi
lebih bersifat kepentingan birokrat, kelompok birokrat berfungsi sebagai
pembuat kebijakan-kebijakan maupun sebagai pelaksana dan sebagai elite
pemerintahan.
Kelompok
elite penentu lebih banyak berperan dalam mengemban fungsi sosial, kita juga
dapat melihat bagai penentu ini berperan dalm fungsi sosial sebagai berikut :
- Elite penentu dapat dilihat sebagai lembaga kolektif yang merupakan pencerminan kehendak-kehendak masyarakatnya.
- Sebagai lembaga politik.
- Elite penentu mempunyai peranan moral dan dolidaritas kemanusiaan baik dalam pengertian nasionalisme maupun dalam pengertian universal.
- Elite penentu lainnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemuasan hedonik atau pemuasan instrinsik lainnya sebagai manusia khusus nya padareaksi-reaksi emosional.
4.Pembagian
Pendapatan
- Komponen Pendapatan
Pada dasar
nya kehidupan ekonomi itu hanya ada dua kelompok, yaitu rumah tangga produsen
dan rumah tangga konsumen. Dalam rumah tangga produsen dilakukan proses
produksi, semua balas jasa yang diterima oleh faktor produksi tersebut
merupakan pendapatan nasional.
Pedagang
yang melakukan jasa berupa menjual hasil pertanian yang telah dibelinya, dari
desa ke kota, akan memperoleh balas jasa berupa, keuntungan. Sedangkan sawa
tanah nya yang merupakan retribusi pasar dibayarkan ke pemerintah.
- Perhitungan Pendapatan
Apabila
diteliti lebih lanjut, masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi
besarnya upah atau sewa tanah, walaupun hasil yang didapat tetap. Namun
demikian, upah atau sewa tanah tidak bergerak bebas naik terus menerus.
- Sewa Tanah
Bunga tanah
atau sewa tanah merupak pendapatan nasional yang diterima pemilik tanah, karena
menyewakan tanah nya untuk digarap orang lain. Pendapatan tersebut diterima
hanya semata-mata hak milik dan bukan karena ikut menyumbang jasanya dalam
proses produksi.
David
Ricardo teori pembedaan tanah, menyatakan sewa tanah timbul karena perbedaan
tingkat kesuburannya. Tanah yang subur lebih dapat menghasilkan dibandingkan
tanah yang kurang subur.
Von Thunen
mengungkapkan teori perbedaan, yaitu perbedaan letak terhadap pasar. Perbedaan
inilah yang menyebabkan timbulnya sewa tanah.
- Upah
Upah adalah
pendapatan nasional yang diterima oleh buruh, karena menyumbang tenagannya
dalam proses produksi. Sistem pemberian upah dapat berupa, upah harian, upah
borongan, upah satuan, upah menurut waktu, upah dengan premi dan sebagainya.
Ahli-ahli
agama menganjurkan tingkat upah harus direnungkan sesuai dengan etika, karena
menyangkut manusia dan keluargannya. Bagi mereka yang mempunyai kemampuan lebih
tinggi akan menuntut upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
kemampuannya kurang.
- Bunga Modal
Sewa modal
atau bunga meruapak salah satu dari pendapatan nasional yang diterima oleh
pemilik modal, karena telah meminjamkan modalnya dalam proses produksi.
Jean
Babtistie Say mengemukakan teori produktivitas. Pada prinsipnya sebenarnya
modal membantu terlaksananya produksi dan bahkan mempertinggi hasil.
Teori
pengorbanan (Nassau William Senior) modal itu memberikan kenikmatan kepada yang
mempergunakannya tetapisebaliknya pemiliksudah susah payah mengumpulkannya
tetapi diserahkan kepada orang lain.
- Laba Pengusaha
Pengusaha
memperoleh balas jasa berupa keuntungan, karena telah mengorganisasi faktor
produksi dalam melakukan proses produksi. Josseph Scumpeter dengan teori
keunggulan mengungkapkan bahwa pengusaha itu keunggulannya tidak sama, tetapi
yang lebih unggul mereka yang berhasil menemukan kombinasi baru dan metode
produksi baru.
- Distribusi Pendapatan
Setelah
dilakukan perhitungan pendapatan nasional maka dapat diketahui kegiatan
produksi dan struktur perekonomian suatu negara. Sektor mana yang memberi
sumbangan paling banyak, dan juga golongan mana yang memperoleh bagian
pendapatan nasional terbanyak.
Selanjutnya
dpat diketahui berapa tingkat income perkapita, dan ini menujukna tingkat
potensi kemakmuran rata-rata. Meskipun tingkat perkapita tinggi belum berati
bahwa tingkat kemakmuran telah merata dan dinikmati semua warga negara.
Itulah
sebabnya persoalan distribusi termasuk yang paling strategis dan peka dalam
masalah pendapatan nasional dan ini sering menjadi sumber kerusuhan masyarakat.
Terdapat dua konsep cara pendistrbusian pendapatan nasional sesuai dengan
sistem perekonomian yang diterapkan.
Aliran
Liberal atau klasik menganggap bahwa sesuai dengan teori ekonomi liberal,
lalulintas arus pendistribusian pendapatan nasional dengan sendirinya
berlangsung dengan baik dan adil, bila diatur oleh hukum permintaan dan
penawaran secara bebas melalui pasar. Tetapi hal ini akan menimbulkan
ketidakadilan, karena kedudukan buruk lebih lemah dibandingkan dengan pemilik
modal, ysng akhirnya dalam tawar menawar mengenai harga tenaga kerja juga akan
memperoleh balas jasa yang lebih sedikit.
Dari hal
diatas dari pendistribusian pendapatan nasional itu perlu campur tanaga
pemerintah melalui peraturan-peraturan, upah, pajak, sewa, dan sebagainya.
Disini, mereka yang berpengahasilan kecil juga akan ikut merasakan / memperoleh
bagian pendapatan nasional yang diatur melalui peraturan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar