Cross
Country (XC), Trail, All Mountain (AM), Free Ride (FR), Downhill (DH). Jenis
sepeda ini dibedakan berdasarkan jenis track yang dilaluinya, selain itu sepeda
tadi masih dibedakan lagi antara hardtail dengan full suspension. Tulisan kali
ini saya hanya akan menyoroti sepeda full suspension khusus AM dan XC saja.
Suspensi
sepeda dibagi atas dua bagian yaitu depan biasa disebut fork dan suspensi
belakang atau rear suspension. Suspensi depan tingginya bermacam-macam sesuai
kebutuhan anda juga sepeda. Pemilihan suspensi depan yang beragam ini sering
dianggap sebagai penentu spesifikasi jenis sepeda, apakah begitu? ya tidak lah.
Jenis
sepeda ditentukan oleh geometry frame, bukan oleh travel fork sepeda, sering
kita dengar ada orang yang mengganti fork sepedanya dengan fork yang lebih
tinggi dengan harapan spesifikasi sepedanya berubah, misalnya sepeda XC yang
tadinya menggunakan fork dengan travel 100 mm diganti dengan fork yang
mempunyai travel 140mm dengan harapan spesifikasi sepedanya berubah menjadi AM,spesifikasi
tetap aja XC. justru berbahaya mengganti travel fork melebihi ketentuan yang
telah ditentukan pabrik, salah satu resikonya adalah patah frame.
Kembali
ke geometry frame MTB, spesifikasi sepeda XC, AM, FR, DH berbeda design, cara
paling mudah tentunya dengan membuka website pabrikan sepeda, hampir semua
situs mencantumkan geometry frame serta spesifikasi frame, sayangnya banyak
dari kita yang malas membaca. kalau kita perhatikan sudut head tube akan
berbanding terbalik dengan travel frame, misal untuk sepeda AM biasanya sudut
head tube antara 67 derajat sampai 68 derajat, sedangkan untuk XC di atas 68
derajat.
Frame
MTB dengan spesifikasi XC dan AM dibagi lagi menjadi dua yaitu hardtail dan
full suspension, sekarang mari kita lihat frame full suspension, begini ketentuan
yang berlaku untuk umum:
Travel
frame XC : 4 Inch ( 101,6 mm)
Travel
frame Trail : 4 – 5 Inch ( 101,6 – 127 mm)
Travel
frame AM : 5 – 6 Inch ( 127 – 152,4 mm)
Travel
frame FR : 6 – 7 Inch (152,4 – 177.8 mm)
Travel
frame DH : di atas 7 Inch (~ 177,8 mm)
selain
jenis yang dituliskan di atas masih ada lagi jenis yang disebut Enduro,
biasanya geometry frame Enduro mirip dengan AM.
Lalu
apa pengaruhnya geometry frame tersebut ? geometry frame dirancang menyesuaikan
track yang akan dilalui, mudahnya begini aja supaya tidak banyak teori yang
membingungkan, semakin panjang travel frame maka semakin enak untuk turunan
namun semakin berat digunakan untuk tanjakan, ayunan frame ini bisa diatasi
dengan berbagai teknologi seperti FSR, DW Link, AVP, VVP, Forward Geometry DLL.
Selain
itu kalau kita perhatikan, semakin panjang travel frame maka berat frame akan
bertambah juga karena memang dituntut frame yang lebih kuat untuk menahan
momentum, lihat saja frame sepeda DH relatif lebih berat dibandingkan frame
sepeda XC, oleh karenanya sepeda DH berat apabila digunakan untuk tanjakan,
sebaliknya frame XC.
Analisis:
Sepeda
gunung biasa disebut juga mountain bike atau MTB, jenis sepeda ini sudah ada
sejak jaman dahulu kala. MTB dianggap sebagai sepeda yang multi guna karena
dapat digunakan pada berbagai kondisi jalan, masalahnya adalah kenyamanan yang
dirasakan berbeda karena MTB memang diciptakan untuk digunakan bukan di jalan
aspal yang mulus.
MTB
dibagi atas beberapa jenis berdasarkan fungsi dan karakter sepedanya. Banyak
orang yang masih salah kaprah mengenai perbedaan masing-masing jenis MTB, salah
kaprah apanya? nah daripada nebak-nebak buah manggis mendingan baca dulu deh
sampai selesai, kalau ada masukan silakan tambahkan saja, lumayan buat nambah
pengetahuan pembaca lainnya.
Spesifikasi
sepeda AM, XC, DH, FR bukanlah ditentukan oleh panjang fork melainkan
ditentukan oleh travel frame anda.
Sumber : Facebook - Wong Jawa
Travel frame itu yg mana?
BalasHapussaya juga sampe browsing2 tempat lain cari2 travel frame itu apa ga jelas, ini jelasin tapi gak nunjukin..wkwkwk
BalasHapus